Sungguh sangat patut ditiru bahwa dalam melaksanakan tugasnya, Beliau selalu mensucikan dirinya baik suci lahir maupun batin, kesucian dalam melaksanakan tugas ini diperintahkan dalam QS. Al Mudatsir ayat 4 : ”Dan pakaianmu sucikan”. Sebagai seorang guru, Rasululloh SAW selalu tampak bersih dalam pakaian, Beliau orang yang sangat menjaga kesucian pakaian dari hal-hal yang najis. Muka Beliau sangat bersih bercahaya karena selalu terbilas oleh air wudhu. Kata-kata Beliau selalu terjaga dari perkataan yang kotor,sangat santun dan penuh dengan pujian dan doa.
GURU adalah orang yang patut digugu dan ditiru, perilaku yang patut digugu dan ditiru adalah perilaku yang mengandung keteladan. Seorang guru harus menjadi teladan bagi anak didiknya. Dalam Undang-Undang RI No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 40 ayat 2 dikemukan bahwa guru sebagai pendidik dan tenaga kependidikan berkewajiban :
Pertama, Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan , kreatif, dinamis dan dialogis.
Kedua, Mempunyai komitmen secara professional untuk meningkatkan mutu pendidikan dan
Ketiga, Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya
Dalam memberi keteladan ini sudah sepatutnyalah seorang guru meniru keteladan Rasulullah SAW, karena akhlak Beliau adalah Quran dan Hadits, maka insya Alloh nilai-nilai pendidikan yang disampaikan kepada anak didik tidak akan terlepas dari tuntunan nilai-nilai Ilahiah. Nilai-nilai Ilahiah sangat fundamental dimiliki oleh anak didik, karena nilai-nilai inilah yang akan membentuk karakter dan pribadi bangsa di masa yang akan datang. Jadikanlah anak didik kita generasi pembangun bangsa yang berakhlak mulia seperti yang dicontohkan oleh Rasululloh SAW.
Dedi Supriadi (1982:2) mengungkapkan, guru merupakan sentral dari semua upaya kegiatan pendidikan dan agen dalam pembaharuan pendidikan. Belajar adalah suatu proses perubahan. Sebagai orang yang patut digugu dan ditiru maka guru harus memiliki sikap dan perilaku yang harus diteladani dan dapat memberikan perubahan sikap dan perilaku bagi anak didiknya. Keteladanan dalam proses pendidikan merupakan metode yang sangat tepat untuk menjadikan seseorang menjadi manusia yang berakhlak mulia. Keteladan adalah landasan utama untuk menjadi seorang guru yang professional.
Dewasa ini perubahan sikap dan perilaku harus menjadi sasaran utama pembaharuan pendidikan karena merosotnya nilai moral dan akhlak menyebabkan keterbelakangan bangsa ini menduduki posisi terendah di bidang pendidikan. Era globalisasi memberikan dampak yang sangat luas bagi pergaulan generasi muda, diantaranya dampak negatif dengan berkurangnya nilai-nilai etika dalam perilaku sosial dan masyarakat, pergaulan bebas, narkoba, geng motor, tawuran dan sebagainya menimbulkan keresahan yang sangat besar di tengah masyarakat, mengganggu ketentraman lingkungan.
Seorang guru professional menurut Uzer Usman adalah ; “Dia akan memperkaya diri dengan berbagai ilmu pengetahuan untuk melaksanakan tugasnya sebagai pengajar dalam intraksi belajar mengajar sehingga dengan kemampuannya baik dalam hal metode mengajar, gaya mengajar ataupun penyampaian materi pelajaraan bisa menyukseskan intraksi belajar mengajar atau pun proses belajar mengajar”
Seorang guru profesional, tidak hanya pandai mengajar dan menyampaikan informasi kepada anak didik, tapi yang terpenting adalah dia dapat menjadi panutan dan idola bagi anak didik, sehingga apa yang dilakukannya akan digugu dan ditiru oleh anak didik. Seseorang akan mudah meniru apa yang dilakukan oleh idolanya itu. Marilah kita menjadi guru yang professional yang diawali dengan menjadi teladan dalam kehidupan sehari-hari sehingga apa yang kita lakukan dapat ditiru oleh anak didik kita. Semoga Alloh SWT memberi kekuatan kepada kita untuk menjadi seorang guru professional yang ikhlas dan menjadikan pekerjaan kita sebagai ladang amal sholeh sebagai bekal untuk kehidupan kita di dunia dan akhirat, Amin ya Robbal alamin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar